JIMBARAN — Dewa Gede Indra, seorang lulusan S1 Farmasi dari Universitas Bali Internasional, mengungkapkan kesannya setelah mengikuti rangkaian ujian dan wawancara untuk Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) di Universitas Udayana. Dewa, yang berasal dari Tampak Siring, Gianyar, memilih untuk melanjutkan studi di Universitas Udayana yang diakui sebagai satu-satunya universitas di Bali yang menyelenggarakan program profesi apoteker dengan akreditasi unggul.
Dalam wawancara terkini, Dewa membagikan pengalamannya,
“Saya merasa nyaman selama proses seleksi karena fasilitas yang disediakan sangat mendukung. Ruangan yang digunakan untuk ujian sangat kondusif, dingin, dan membuat saya dapat fokus sepenuhnya selama ujian berlangsung. Plus, para dosen yang mewawancarai terkesan ramah dan baik, membuat suasana tidak terlalu tegang.” ucap Dewa.
Dewa juga menyampaikan bahwa soal-soal yang diberikan dalam ujian terasa mudah karena persiapannya yang matang, namun ia mengakui bahwa tantangannya terletak pada merumuskan jawaban yang tepat.
Lebih jauh, Dewa mengungkapkan motivasinya dalam memilih profesi apoteker,
“Saya terinspirasi untuk membawa perubahan positif di kampung halaman saya di Gianyar, di mana masih banyak penjualan obat di warung tanpa penjelasan yang memadai kepada masyarakat. Saya ingin memastikan bahwa masyarakat tahu efek samping dan fungsi obat yang mereka konsumsi, serta bagaimana kombinasi obat-obatan dapat mempengaruhi kesehatan mereka, ” terangnya.
Ambisi Dewa tidak hanya untuk menyelesaikan pendidikan profesi apotekernya, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang penggunaan obat yang benar di kampungnya. Ini merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi penyalahgunaan obat dan meningkatkan kesehatan masyarakat di Gianyar dan sekitarnya. Dengan semangat dan dedikasi para calon apoteker seperti Dewa, masa depan kesehatan di Bali tampaknya akan berada di tangan yang aman dan peduli.
Sementara itu, Ni Made Cendani Dwi Laksmi, yang juga merupakan alumni S1 Farmasi dari Universitas Bali Internasional tahun 2021, mengungkapkan kesan dan pesannya setelah mengikuti serangkaian ujian untuk Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) di Universitas Udayana (UNUD). Cendani menggambarkan proses ujian sebagai kombinasi antara tantangan dan kenyamanan, di mana kondisi ruangan dan lingkungan kampus yang luas memberikan suasana yang kondusif untuk mengikuti ujian.
Menyuarakan harapannya, Cendani bertekad untuk menjadi apoteker yang bertanggung jawab, tidak hanya di rumah sakit dan apotek tetapi juga sebagai pembimbing bagi rekan-rekan seprofesi dan teman kerja.
“Saya ingin menjadi contoh dan pemimpin dalam bidang ini, membawa perubahan positif di tempat saya berkarir, ” kata Cendani.
Baca juga:
Pengertian Blog, Struktur Umum dan Jenisnya
|
Memilih Universitas Udayana sebagai tempat untuk mengembangkan karier profesionalnya, Cendani menekankan bahwa keputusan ini didasari oleh kualitas pendidikan dan reputasi universitas.
“UNUD adalah satu-satunya di Bali yang menawarkan program profesi apoteker dengan akreditasi unggul, yang menjamin standar pendidikan yang setara dengan universitas terkemuka lainnya, ” jelasnya.
Dengan semangat dan dedikasi para calon apoteker seperti Ni Made Cendani Dwi Laksmi, profesi apoteker di Indonesia terus mengalami peningkatan kualitas. Aspirasi mereka untuk memberikan kontribusi dalam bidang kesehatan dan menjamin distribusi obat yang bertanggung jawab merupakan bagian dari upaya lebih luas dalam meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia. (Uchan)
Sumber: https://www.unud.ac.id/in/berita-fakultas4316-Calon-Apoteker-Muda-Berambisi-Tingkatkan-Kesadaran-Obat-di-Gianyar.html